Kekejaman aparat negara kepada warga luar batang saat penggusuran - naon wae news

Naon Wae News - Kejamnya Perlakuan Aparat Negara saat Proses Penggusuran Paksa DI Kampung Luar Batang - 
Kejam nya Aparatur negara saat melakukan penggusuran bukan lagi hal aneh karena di negara ini aparat negara digunakan sebagai alat nya para penguasa, Banyak Aparat negara yang lupa diri jika mereka di gaji oleh rakyat bukan oleh para penguasa.
Naon Wae News - Kejamnya Perlakuan Aparat Negara saat Proses Penggusuran Paksa DI Kampung Luar Batang
Sumber : Media Sosial

Jiksa sudah begini salah siapa ? heheh sekarang rasa rasanya tidak tepat rasanya saling salah menyalahkan karena memang dulu Suara Rakyat Terbeli sewaktu "Pemilu", melalui janji-janji, sembako sampek duitttt, Astafirllah.......

Sekarang, "Milik Rakyat Terjual bahkan sampai dirampas". Astafirllah......

Rakyat hanya butuh tempat tinggal & makan, Insha Allah cukup. Apalagi Rakyat yang hidupnya untuk Ibadah, Insha Allah lebih dari cukup.

لاَحَوْلَ وَلاَ قُـوَّةَ إِلاَّ بِالله
(Laa Haula wa Laa Quwwata illa Billaah)

(Tiada daya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah semata-mata).

Semoga Amar ma'ruf nahimungkar di tegakkan oleh orang-orang yang kuat & tanpa pamrih dan hanya untuk rakyat karena Allah SWT semata-mata.



PUISI RAKYAT JELATA


mereka hidup
bagai sampah negara
baginya kemewahan hanya
... impian semata
lihatlah mereka
tubuhnya kering tak berdaya
raut mukanya
mencerminkan kesengsaraan
lihatlah mereka
berjalan tak tentu arah
terombang-ambing
derasnya globalisasi
apa yang mereka cari?
Hanya sebungkus nasi
apa yang mereka dapat?
Hanya sesuap nasi
keramaian kota
menyelimuti jerit tangisnya
sekedar singgah ditepi jalan
untuk badan beristirahat


<>Rintihan Rakyat Jelata<>
Menggema janji di pelataran ladzuardi
Terngiang dari getaran lidah para penguasa
Menjilat hati rakyat jelata
Agar mempercayakan tahta pada mereka
~
~
Dengan lincah mereka bermain kata, laksana sang pujangga yang merangkai aksara
Hati kami pun tersentuh buaian manis asa sang penguasa
Tanpa di sadari, hari demi hari kami menitih asa yang tak jua menjelma nyata
Nurani merintih perih, tercabik dusta para penguasa
~
~
Terbesit keinginan untuk melaknat kalian
Namun kami bukanlah Tuhan
Terlintas emosi tuk merajam raga kalian
Namun kalian bukanlah hewan
~
~
Kami hanya mampu bermuram durja karena lara hati yang mendara
~
~
Wahai kalian para penguasa..!!
Dengarlah suara perut kami yang
merintih perih
Dengarlah jeritan hati kami yang merintih sedih
Dengarlah aungan jiwa kami yang merintih karena tertatih
Dengarlah teriakan raga kami yang merintih karena letih
~
~
Sadarlah wahai yang bertahta atas negara..!!
Kalian telah menelan daging saudara sebangsa
Kalian telah menenggak darah saudara seiman

~
~
- Adam -

Naon Wae News - Kejamnya Perlakuan Aparat Negara saat Proses Penggusuran Paksa DI Kampung Luar Batang
Sumber Facebook

Naon Wae News - Kejamnya Perlakuan Aparat Negara saat Proses Penggusuran Paksa DI Kampung Luar Batang
Sumber Facebook

Keterangan:

Gambar Gambar Di atas Kami Kumpulkan dan kami sortir dari media sosial Facebook dan Google + Yang sudah banyak tersebar dan sudah bukan rahasia umum lagi.

Bila anda masih memiliki koleksi foto yang yang masih bersangkutan dengan kekejaman aparatur negara pada saat proses penggusuran di kampung luar batang dan sempat anda abadikan silahkan kirimkan kepada kami untuk kami tambahkan sebagai catatan sejarah kita semua.

Sebenarnya ada Beragam Foto kekejaman dan kekerasan beredar diranah maya selama proses terjadinya penggusuran kampur luar batang kecamatan penjaringan jakarta utara kemarin.

Dan Bahkan Beberapa Aktivis pun di tangkap karena di anggap sebagai Provokator :
Ratna Serumpet Di tangkap Polisi karena di anggap Provokator di Kampung luar batang
Naskah Kontrak Politik Jokowi yang 100% Di ingkari - naon wae

Warga dibuat tidak berdaya dengan dihadapkan kepada Aparat gabungan yakni dari TNI,POLRI Dan Satuan Polisi Pamong Praja Pemprov DKI Jakarta.Sungguh ini adalah pemandangan yang Tragis ketika aparat dengan kekuatan penuh yang sejatinya harus menjadi benteng perlindungan namun justru dijadikan alat arogansi mendukung kebijakan.

Lihatlah Anak ini Menangis Sepulang Sekolah Karena Rumahnya Di gusur Para Penguasa Dzolim

Naon Wae News - Kejamnya Perlakuan Aparat Negara saat Proses Penggusuran Paksa DI Kampung Luar Batang
Sumber : Facebook

Komentar Natizen Di Facebook tentang Kejadian ini :
Naon Wae News - Kejamnya Perlakuan Aparat Negara saat Proses Penggusuran Paksa DI Kampung Luar Batang

Salaki Anto Apapun alasannya penggusuran nelayan adalah kebijakan bobrok...
Alasannya :
1.Nelayan itu tinggalnya harus dipantai bukan dirusun.
2.Kalau tingal dirusun trus yg jagain sanpan mereka siapa?
3.Hasil tangkapan mereka gk boleh bawah kerusun karena akan memgganggu tetangga lainnya.
4.panen ikan itu sewaktu" siap makanya harus tinggal dipantai.
5.klw mereka diberi rusun maka pekerjaan mereka bertambah karena harus mutàr kesana kemari.
Jadi...
Kebijakan ini sangat salah karena yg hidupnya dikota dibikinkan pulau sementara yg hidupnya dilaut dibikinkan rusun ditengah kota.
Edan kan?



Gerald Adha Arntjktbrt ya sudah lah...Allah sengaja memberikan sorang pemimpin yg jelas2 Allah sudah memperingati larangan memilihnya..biar mata kita terbuka,hati kita terbuka...siapapun yg tdk berpegang teguh dgn Alquran dan sunnah-sunnah Nabi,siap-siap tersesat jalannya..SEMANGAT AJA..

Rizza Aladiffi Apcar Ini yang tak disadari oleh warga pribumi..
TIRU YAHUDI DI PALESTINA, ETNIS TIONGHOA MENGUSIR PRIBUMI DARI WILAYAH JAKARTA.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa etnis yahudi melakukan eksodus besar-besaran untuk merebut tanah Palestina dari warga etnis pribumi arab.
Lalu dengan kekuatan bersenjata, etnis yahudi membunuhi dan mengusir warga etnis arab dari tanah kelahirannya.
Tengoklah kondisi Jakarta..
Etnis tionghoa melakukan eksodus besar-besaran ke Jakarta dan membangun sindikat mafia ekonomi mereka.
Berbekal kekuatan finansial, mereka memenangkan berbagai tender dan izin usaha melalui mekanisme pemberian suap kepada para pejabat dan aparat pemerintahan, sehingga para pengusaha pribumi tersingkirkan.
Tak cukup sampai disitu, etnis tionghoa yang sudah sukses kemudian memfasilitasi kerabatnya sesama etnis tionghoa untuk tinggal di Jakarta dengan cara pembangunan pemukiman khusus etnis tionghoa. Seperti di kawasan Muara Karang dan Pluit.
Mereka juga memanfaatkan para pejabat bermental korup untuk menggusur pemukiman warga pribumi, setelah itu di lokasi yang telah digusur kemudian dibangun apartemen yang diperuntukkan bagi para etnis tionghoa dari luar Jakarta bahkan dari luar negeri.
Jika kita hitung jumlah pemukiman elit dan aparteman di Jakarta secara keseluruhan bisa kita bayangkan betapa besar jumlah imigran etnis tionghoa yang kini menetap di Jakarta, jumlahnya bisa jadi hampir mengimbangi jumlah warga etnis pribumi. Dan secara mutlak mereka telah menguasai populasi di Jakarta.
Setelah eksodus secara massive telah dilakukan, maka para etnis tionghoa mulai menjalankan agenda mereka berikutnya, yaitu menguasai pemerintahan dengan cara menguasai kursi Gubernur DKI.
Alhasil, Ahok berhasil mereka dudukkan di kursi DKI 1. Jabatan Ahok dimanfaatkan untuk merekrut banyak etnis tionghoa untuk diletakkan menjadi PNS di lingkungan pemprov DKI dengan alasan sebagai staf ahli pembantu gubernur Ahok.
Jabatan Ahok juga dimanfaatkan untuk memuluskan ambisi para cukong aseng dalam menguasai berbagai tender pemprov DKI. Juga untuk menerbitkan berbagai izin pembangunan apartemen dan pusat perbelanjaan milik cukong aseng di wilayah DKI, antara lain penerbitan izin reklamasi teluk Jakarta.
Perlu kita ketahui bersama, bahwa reklamasi tersebut ditujukan untuk pembangunan apartemen yang sedianya dijadikan tempat menampung para imigran tionghoa baik dari dalam maupun luar negeri.
Jika ini dibiarkan, maka dalam 10 tahun kedepan populasi Jakarta akan didominasi oleh etnis keturunan tionghoa, sementara hanya sedikit wilayah Jakarta yang dihuni oleh etnis pribumi melayu.
Jika kekuatan etnis tionghoa sudah terkonsentrasi di Jakarta, maka akan dengan mudah etnis tionghoa merebut kendali kekuasaan negara dengan cara menguasai berbagai parpol serta opini masyarakat melalui media milik mereka dan membeli suara rakyat dengan kekuatan finansial mereka.
Dan jadilah pribumi layaknya budak di negeri sendiri.

 Pilu.........dimana hati nuranii anak negeri yang mewakili rakyat ini .....mana parpol yg ketika butuh ....bilang kami bersama wogcilik.....bersama rakyat???? Mana ....manaa.......???? Lagi sembunyi dimana kalian....???? sudah lah lupakan heheh

Berkomentarlah Dengan Bijak
EmoticonEmoticon